Sumber Foto: freepik.com
SYA’IR TANPA RUH
Heddy WSalam
- DISEPERTIGA MALAM
Bulan tersipu menyabit turut menari dalam figura awan
Langit bersemu membiru
Membuatku rindu, tersimpuh
Aku tak berani menterjemahkannya
Hanya ada pasti dalam harapan di hamparan sajadah
Bahwa Engkau ada di setiap ruang waktu
Menggenggam tangan-tangan ku yang lemah
Agar terus terkepal yakin
Membesikan kaki-kaki tubuhku
Agar selalu kuat berjalan dan berlari
Mendegupkan jantungku seperti tangga nada
Agar berirama dalam lagu-lagu kehidupan
Sambutlah Fajar dengan kesejukan
Sembari menanti MatahariNYA
………………………………..
Cimahi 0330, 101220.
- SELALU ADA CAHAYA
Dilabirin panjang tanpa tepi cakrawala
Aku tersesat dalam keniscayaan kebenaran dan kebohongan
Munafik
Tertatih-tatih tiada tempat untuk berpegang
Jalan dipenuhi lubang nan dalam
Gelap
Tetapi aku tetap bangkit
Tetap kucari yang Hak
Jika merasa benar, jangan terlalu berani
Sebab itu bukan milikmu
Jikapun merasa salah, jangan terlampau takut
Karena itu cuma butuh perbaikan
Catatlah,
Sekalipun kegelapan menyelimuti
Bulan dan bintang menyinari dari Langit
Di bumi, kunang-kunang selalu ada menari.
Cimahi, Okt 2019
- HUTAN
Disatu sudut kecil bumi-NYA
Dihamparan bukit dan gunung dengan jalan setapak
Angin sepoi semilir menyisir wajahku
Aku sumringah
Kupandang menyusuri lurus kiri dan kanan
Disalami tetumbuhan bunga tak bernama
Hingga bertemu langit
Terbentang dalam keindahan senja itu
Sungguh,
Berharap tetaplah seperti ini
Di awal,
Di akhir,
Jauh dari kerusakan oleh kucing kurap
Yang dengan berbagai alibi dan axioma pembenaran
Membuat perubahan, pemuas sifat hedonis manusia
Sungguh,
Tetaplah seperti ini
Di awal
Dan di akhir.
Kalibiru, Kulon Progo – 2016