
Widyaningsih | KERTAS
Terenyuh, saat kau bercumbu dengan sepi
Nampak kau begitu melarat
Ingin ku buka pintu hatimu
Namun, tatapanmu setajam belati
Mengisyaratkan agar aku berlalu
Membuatkan sekat untuk aku tak berani mendekatimu
Hingga suaramu bergeming dari kejauhan
Dengan lirih membuatku diam sejenak
Lantas apa yang harus aku lakukan?
Membiarkanmu larut oleh luka yang tak ada penawarnya?
Bangunlah!
Lenyapkan suasana sepi itu
Bangunlah!
Sebagaimana fajar menunggu malam berlalu
Bangunlah!
Layaknya pejantan tangguh
Facebook Comments